Chef is a professional cook who usually in charge of a kitchen in a restaurant / a person who prepares food for people to eat / a skilled cook who manages the kitchen (as a restaurant).
The word "chef" originally from french language means "Head or Chief".
"chef" is adopted from french term "Chef de Cuisine" (Syef de kuizin), the director or head of kitchen in english. it can be used for "Chef de Rang" (Headwaiter) etc.
More info about chef in Bahasa:
Oleh Bondan Pambudi (Pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di jakarta)
Tak sekedar kemampuan memasak yang dibutuhkan untuk menjadi seorang chef. Yang pasti, profesi menjanjikan ini kini jadi incaran banyak orang!
Apa yang pertama kali terbayang di benak Anda saat mendengar kata Chef? Seorang pria gagah berpakaian putih, celana hitam atau putih kotak-kotak kecil, memakai topi tinggi dan menjadi raja sebuah dapur yang kehadirannya biasa Anda jumpai di sebuah hotel berbintang atau resto ‘kelas kakap‘? Dulu, istilah Chef mungkin tidak terlalu dekat dengan keseharian masyarakat, hanya kalangan tertentu berkantong tebal yang ‘kenal‘ dengan Chef karena merekalah yang biasa menikmati santapan lezat di hotel atau resto mewah.
Kini, berkat banyaknya bermunculan acara masak di televisi, istilah Chef mulai terasa dekat di masyarakat umum, meski pada kenyataannya tak semua pembawa acara kuliner adalah seorang Chef. Sebenarnya, apa persyaratan seseorang berhak mendapat julukan Chef?
Artikel ini dimaksudkan untuk membuka wawasan mengenai Chef, tanpa bermaksud menghakimi siapapun. Selanjutnya, Anda dapat mengambil kesimpulan sendiri.
Sebenarnya hidangan Perancis pun telah pula terpengaruh oleh negara dan bangsa lainnya, dan yang paling kental adalah dari Italia. Menurut sejarah, pada abad 15-16 seorang puteri bangsawan dari Florence, Itali, menikah dengan Raja Henri dari Perancis. Puteri inilah yang membawa dan memperkenalkan teknik masak dari Italia ke Perancis. Di samping itu, kulinari Perancis juga ikut mendapat pengaruh dari negara-negara yang di taklukkannya.
Menurut Amy B Trubek, seorang mahasiswi dari Universitas Pensylvania Amerika Serikat dalam tesisnya untuk mendapat gelar Doktor, Perancis sudah mulai membuat dan menyebarkan buku dan teknik-teknik memasak sejak beberapa abad yang lalu. Makanya tak heran jika pamornya di dunia kuliner sudah sangat kuat. Perancis juga melakukan pendokumentasian yang bagus. Dan yang paling penting adalah dukungan penuh dari Pemerintah Perancis.
Hingga kini, belum ada negara lain yang mampu menyaingi Perancis sebagai kiblat kuliner. Dengan menguasai teknik pengolahan makanan Perancis, akan lebih mudah bagi seorang calon juru masak untuk mengolah hidangan dari negara lain.
Seperti kita ketahui Cina adalah negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat tua, tapi sayangnya kuliner Cina hanya berkembang di kalangan istana, bisa dibilang tidak keluar dari tembok-tembok istana. Dan, kalaupun kulinernya keluar dari area Cinapun, hanya sebatas makanan kelas bawahnya saja. Makanan kelas atas tetap hanya menjadi ’rahasia’ para keluarga kerajaan dan bangsawan saja.
Seperti telah disebutkan, perlu kerja keras dan semangat yang kuat jika ingin menjadi seorang Chef. Chef itu sama dengan pemimpin. Dan, Chef yang kita bicarakan di sini adalah seorang kepala atau pimpinan sebuah dapur. Jadi, Chef adalah sebuah profesi, sama dengan profesi-profesi yang lain, misalnya dosen, guru, dokter, pilot dan lain sebagainya.
Untuk menjadi seorang Chef, ada banyak jalur yang bisa ditempuh. Pada jenjang sekolah tinggi, paling tidak, bisa melalui SMK jurusan tata boga atau jurusan perhotelan. Untuk yang lebih tinggi lagi, bisa bergabung dengan akademi-akademi perhotelan atau Sekolah Tinggi Pariwisata. Tentunya lulusannya tak serta merta mendapatkan gelar Chef, kecuali setelah lulus langsung membuka usaha restoran dan menjadi Chef-nya.
Untuk menjadi seoran Chef, butuh pengalaman dan jam terbang yang tinggi, karena kalau sudah menjadi Chef maka bukan hanya kemampuan memasak yang dibutuhkan, tetapi sudah menjadi luas, yaitu kemampuan berorganisasi. Pada dasarnya persyaratan seorang Chef akan sama dengan persyaratan seorang pemimpin. Chef adalah profesi yang membutuhkan proses yang panjang untuk pencapaiannya, bahkan bisa mencapai puluhan tahun (ada juga yang bisa mencapainya dalam bilangan tahun).
Chef juga banyak tingkatannya, mulai dari Demi Chef hingga Executive Chef. Apakah yang tidak pernah bersekolah di bidang perhotelan bisa menjadi seorang Chef? Bisa! Syaratnya adalah kemauan yang keras untuk mencapai jabatan puncak di sebuah dapur.
Pada saat ini, di Indonesia telah ada beberapa orang Indonesia yang dipercaya untuk memegang kendali di dapur-dapur hotel berbintang, baik bintang 4 maupun 5. Hal ini tentu sangat menggembirakan, walaupun di luar negeri sebenarnya sudah banyak juga orang-orang Indonsia yang mempunya jabatan sebagai Chef maupun Executive Chef.
Perkembangannya di dalam negeri sudah sangat menggembirakan dibandingkan dengan 5 atau 10 tahun yang lalu. Demi kemajuan mereka, tentunya harus banyak diberi pelatihan, khususnya Bahasa Inggris. Ini merupakan kelemahan yang cukup mendasar bagi orang Indonesia, karena mau tidak mau, suka tidak suka paling tidak seorang Chef harus bisa berkomunikasi dengan bahasa internasional ini.
Sources:
wikipedia.com
http://hendysons.blogspot.com/2013/01/chef.html
The word "chef" originally from french language means "Head or Chief".
"chef" is adopted from french term "Chef de Cuisine" (Syef de kuizin), the director or head of kitchen in english. it can be used for "Chef de Rang" (Headwaiter) etc.
More info about chef in Bahasa:
Oleh Bondan Pambudi (Pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di jakarta)
Tak sekedar kemampuan memasak yang dibutuhkan untuk menjadi seorang chef. Yang pasti, profesi menjanjikan ini kini jadi incaran banyak orang!
Apa yang pertama kali terbayang di benak Anda saat mendengar kata Chef? Seorang pria gagah berpakaian putih, celana hitam atau putih kotak-kotak kecil, memakai topi tinggi dan menjadi raja sebuah dapur yang kehadirannya biasa Anda jumpai di sebuah hotel berbintang atau resto ‘kelas kakap‘? Dulu, istilah Chef mungkin tidak terlalu dekat dengan keseharian masyarakat, hanya kalangan tertentu berkantong tebal yang ‘kenal‘ dengan Chef karena merekalah yang biasa menikmati santapan lezat di hotel atau resto mewah.
Kini, berkat banyaknya bermunculan acara masak di televisi, istilah Chef mulai terasa dekat di masyarakat umum, meski pada kenyataannya tak semua pembawa acara kuliner adalah seorang Chef. Sebenarnya, apa persyaratan seseorang berhak mendapat julukan Chef?
Artikel ini dimaksudkan untuk membuka wawasan mengenai Chef, tanpa bermaksud menghakimi siapapun. Selanjutnya, Anda dapat mengambil kesimpulan sendiri.
Definisi Chef
Sebenarnya kata Chef diambil dari bahasa Perancis, yang dalam Bahasa Inggris artinya adalah Chief atau leader, dalam bahasa Indonesia pimpinan. Jadi, tidak setiap Chef adalah Kepala Juru Masak. Sebagai contoh adalah Chef de Police, artinya adalah Kepala Polisi. Contoh lainnya adalah Chef de Beuro atau Kepala Biro dalam Bahasa Indonesia. Dengan demikian, bisa dikatakan setiap pimpinan di Perancis, ya, namanya Chef, tergantung bidang dan profesi apa yang di gelutinya. Kalau Kepala Juru Masak? Kepala Juru Masak adalah Chef de Cuisine atau Chef de Patisserie untuk Chef Pastri. Di dapur pun ada yang namanya Chef de Partie (CDP) atau Kepala Bagian, tergantung dapur yang ia pimpin. CDP ini juga bukan hanya di dapur, bisa juga dia adalah Kepala Bagian yang lain.
Mengapa Perancis?
Lantas, kenapa namanya harus Chef, dan bukan Chief? Kenapa yang digunakan adalah istilah bahasa Perancis. Jawabannya sederhana, karena Perancis merupakan kiblat kuliner dunia. Negara ini punya sejarah panjang dalam hal kulinari, lebih dari 500 tahun. Perancis adalah negara pertama yang menyebarkan para Chef-nya, baik dengan sengaja maupun tidak. Di samping itu, terminolgi di dapur kebanyakan juga menggunakan Bahasa Perancis sebagai pengantar. Misalnya brunois (baca: brunoas, yang artinya potongan sayuran kotak-kotak kecil dengan ukuran 2 mm x 2 mm x 2 mm), Mire Poix (kumpulan sayur-mayur tertentu yang fungsinya sebagai aroma dalam pembuatan masakan), atau Bouquet Garny (kumpulan rempah-rempah yang diikat atau dibungkus dengan kain, untuk cita rasa).Sebenarnya hidangan Perancis pun telah pula terpengaruh oleh negara dan bangsa lainnya, dan yang paling kental adalah dari Italia. Menurut sejarah, pada abad 15-16 seorang puteri bangsawan dari Florence, Itali, menikah dengan Raja Henri dari Perancis. Puteri inilah yang membawa dan memperkenalkan teknik masak dari Italia ke Perancis. Di samping itu, kulinari Perancis juga ikut mendapat pengaruh dari negara-negara yang di taklukkannya.
Menurut Amy B Trubek, seorang mahasiswi dari Universitas Pensylvania Amerika Serikat dalam tesisnya untuk mendapat gelar Doktor, Perancis sudah mulai membuat dan menyebarkan buku dan teknik-teknik memasak sejak beberapa abad yang lalu. Makanya tak heran jika pamornya di dunia kuliner sudah sangat kuat. Perancis juga melakukan pendokumentasian yang bagus. Dan yang paling penting adalah dukungan penuh dari Pemerintah Perancis.
Hingga kini, belum ada negara lain yang mampu menyaingi Perancis sebagai kiblat kuliner. Dengan menguasai teknik pengolahan makanan Perancis, akan lebih mudah bagi seorang calon juru masak untuk mengolah hidangan dari negara lain.
Cina, Perancis-nya Asia
Jika kita bicara dalam lingkup lebih kecil, di Asia, Cinalah jawaranya. Diakui oleh beberapa ahli dalam buku Professional Chef yang diterbitkan olah Culinary Institute of America (CIA), Cina adalah satu-satunya negara yang variasi masakan dan makanannya bisa menyaingi Perancis. Lalu, kenapa bukan Cina yang menjadi kiblat masakan dunia?Seperti kita ketahui Cina adalah negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat tua, tapi sayangnya kuliner Cina hanya berkembang di kalangan istana, bisa dibilang tidak keluar dari tembok-tembok istana. Dan, kalaupun kulinernya keluar dari area Cinapun, hanya sebatas makanan kelas bawahnya saja. Makanan kelas atas tetap hanya menjadi ’rahasia’ para keluarga kerajaan dan bangsawan saja.
Bagaimana seseorang bisa disebut sebagai seorang Chef?
Pertanyaan ini cukup banyak diajukan. Merujuk pada buku Professional Cooking oleh Wyne Gisslen, disebutkan bahwa ijazah tidak akan membuat Anda menjadi seorang Chef dan Anda baru bisa disebuk sebagai juru masak setelah memasak sebanyak ribuan kali. Apakah jika kita lulus dari sebuah sekolah atau perguaruan tinggi, otomatis menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan? Jawabannya tentu saja tidak, kecuali jika perusahaan itu miliknya sendiri atau kelurganya, dan dia diangkat menjadi pemimpin di perusahaan itu.Seperti telah disebutkan, perlu kerja keras dan semangat yang kuat jika ingin menjadi seorang Chef. Chef itu sama dengan pemimpin. Dan, Chef yang kita bicarakan di sini adalah seorang kepala atau pimpinan sebuah dapur. Jadi, Chef adalah sebuah profesi, sama dengan profesi-profesi yang lain, misalnya dosen, guru, dokter, pilot dan lain sebagainya.
Untuk menjadi seorang Chef, ada banyak jalur yang bisa ditempuh. Pada jenjang sekolah tinggi, paling tidak, bisa melalui SMK jurusan tata boga atau jurusan perhotelan. Untuk yang lebih tinggi lagi, bisa bergabung dengan akademi-akademi perhotelan atau Sekolah Tinggi Pariwisata. Tentunya lulusannya tak serta merta mendapatkan gelar Chef, kecuali setelah lulus langsung membuka usaha restoran dan menjadi Chef-nya.
Untuk menjadi seoran Chef, butuh pengalaman dan jam terbang yang tinggi, karena kalau sudah menjadi Chef maka bukan hanya kemampuan memasak yang dibutuhkan, tetapi sudah menjadi luas, yaitu kemampuan berorganisasi. Pada dasarnya persyaratan seorang Chef akan sama dengan persyaratan seorang pemimpin. Chef adalah profesi yang membutuhkan proses yang panjang untuk pencapaiannya, bahkan bisa mencapai puluhan tahun (ada juga yang bisa mencapainya dalam bilangan tahun).
Chef juga banyak tingkatannya, mulai dari Demi Chef hingga Executive Chef. Apakah yang tidak pernah bersekolah di bidang perhotelan bisa menjadi seorang Chef? Bisa! Syaratnya adalah kemauan yang keras untuk mencapai jabatan puncak di sebuah dapur.
Pada saat ini, di Indonesia telah ada beberapa orang Indonesia yang dipercaya untuk memegang kendali di dapur-dapur hotel berbintang, baik bintang 4 maupun 5. Hal ini tentu sangat menggembirakan, walaupun di luar negeri sebenarnya sudah banyak juga orang-orang Indonsia yang mempunya jabatan sebagai Chef maupun Executive Chef.
Struktur organisasi di dapur
Tergantung dari besar kecilnya sebuah dapur, untuk beberapa hotel bintang 5, tingkatan Chef terdiri dari beberapa lapis. Misalnya Untuk resto yang lebih kecil biasanya lebih sederhana, misalkan sebuah restoran dengan kapasaitas 30-60 tempat duduk.
Sosok Chef ideal
Chef yang ideal adalah Chef yang mempunyai jiwa entrepreneur (agar bisa memajukan usahanya), mempunyai jiwa seni (sehingga bisa memberikan sentuhan-sentuhan yang artistik pada makanan), mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, berpikiran di luar kotak (out of the box), selalu mempunya ide-ide baru yang segar, selalu belajar dan tidak pernah berhenti dalam usahanya.Perkembangannya di dalam negeri sudah sangat menggembirakan dibandingkan dengan 5 atau 10 tahun yang lalu. Demi kemajuan mereka, tentunya harus banyak diberi pelatihan, khususnya Bahasa Inggris. Ini merupakan kelemahan yang cukup mendasar bagi orang Indonesia, karena mau tidak mau, suka tidak suka paling tidak seorang Chef harus bisa berkomunikasi dengan bahasa internasional ini.
Sources:
wikipedia.com
http://hendysons.blogspot.com/2013/01/chef.html
No comments:
Post a Comment